Anomali PDRB dan Kemiskinan di Kalimantan Timur: Upaya Pemerintah untuk Mengatasi Tantangan

Posted by : mira October 27, 2023

agendakaltimnews.com – H Akhmed Reza Fachlevi, Anggota DPRD Kaltim sekaligus Ketua Komisi IV, mengungkapkan adanya anomali yang menarik perhatian di Kalimantan Timur (Kaltim). Meskipun PDRB Kaltim merupakan yang tertinggi di regional Kalimantan, angka persentase kemiskinan di provinsi ini tidak selalu berada pada posisi terendah di antara provinsi-provinsi Kalimantan lainnya.

Tahun 2022, laju pertumbuhan ekonomi Kaltim mencapai 4,48 persen, dengan PDRB per kapita mencapai Rp238.700.000,-oo, dan pertumbuhan ekonomi non-migas batubara sebesar 6,11 persen. Di sisi lain, angka kemiskinan pada tahun yang sama mencapai 6,15 persen, dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,71 persen.

Reza merujuk pada temuan Pansus Pembahas LKPj Gubernur Kaltim Tahun Anggaran 2022, yang menunjukkan bahwa angka persentase kemiskinan di Kaltim terendah di regional Kalimantan, dengan PDRB yang lebih tinggi dibandingkan provinsi lain.

Menurut Reza, Pemerintah Provinsi Kaltim perlu bekerja keras untuk memahami hubungan antara struktur dan tingkat PDRB, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka, dan faktor-faktor lainnya terhadap tingkat kemiskinan di Kaltim. Tujuannya adalah merancang strategi dan kebijakan pembangunan yang sesuai serta program dan kegiatan pembangunan yang tepat untuk mengurangi kemiskinan.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kaltim, dengan angka 5,71 persen, masih tertinggi di regional Kalimantan, meskipun PDRB Kaltim tercatat sebagai yang paling tinggi. Reza menyoroti perlunya menemukan paradigma baru dalam investasi, struktur PDRB, dan pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Kaltim. Hal ini dapat membantu menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan mengurangi tingkat pengangguran.

Reza juga menegaskan pentingnya meningkatkan kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap PDRB Kaltim, yang saat ini hanya mencapai 7,04 persen. Transformasi ekonomi di sektor-sektor tersebut perlu diperkuat melalui perencanaan program dan kegiatan pembangunan yang lebih efektif guna mencapai kontribusi yang lebih signifikan.

Kesimpulannya, Pemprov Kaltim diharapkan dapat mengatasi anomali ini dengan merancang strategi pembangunan yang lebih baik, memahami faktor-faktor yang memengaruhi kemiskinan, serta mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang berpotensi untuk pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.(adv)

RELATED POSTS
FOLLOW US