DPRD Kaltim: Digitalisasi Pendidikan Perlu Seimbang dengan Literasi dan Keamanan Jaringan

Posted by : agendaka November 14, 2024

AgendaKaltimNews.com, Program digitalisasi pendidikan di Kalimantan Timur terus berkembang, namun Anggota DPRD Kaltim Yonavia menekankan bahwa peningkatan teknologi dalam pendidikan harus diiringi dengan peningkatan literasi digital dan keamanan jaringan. Yonavia menyampaikan bahwa upaya transformasi digital di sektor pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, harus berjalan seimbang agar dampak negatif seperti kejahatan siber dapat dihindari.

“Dalam proses digitalisasi pendidikan memang diperlukan keseimbangan antara kelengkapan sarana infrastruktur, keamanan jaringan, dan literasi para penggunanya, yaitu peserta didik serta para pengajar,” ujar Yonavia. Menurutnya, peran pemerintah, baik pusat maupun daerah, sangat diperlukan untuk membangun infrastruktur digital yang kuat demi mendukung penuh digitalisasi pendidikan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur.

Lebih lanjut, Yonavia mengungkapkan bahwa keberhasilan sistem pendidikan dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan globalisasi saat ini sangat mempengaruhi kualitas generasi muda di masa depan. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang aman dan berkualitas.

“Keberhasilan sistem pendidikan dalam beradaptasi dengan perkembangan global saat ini sangat menentukan kualitas setiap anak bangsa di masa datang dalam menghadapi setiap tantangan,” jelas Yonavia. Menurutnya, seluruh elemen bangsa harus berpartisipasi aktif dalam pembangunan pendidikan nasional demi terciptanya generasi yang tangguh dan mampu bersaing di kancah internasional.

Selain itu, Yonavia menekankan pentingnya keamanan siber di lingkungan pendidikan. “Pada era digital ini, keamanan siber menjadi hal yang sangat penting, terutama dalam sektor pendidikan. Lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, menyimpan dan mengelola banyak informasi sensitif, termasuk data siswa, catatan akademik, dan informasi staf. Oleh karena itu, perlindungan terhadap data ini dari serangan siber menjadi sangat krusial,” bebernya.

Yonavia juga menambahkan bahwa sektor pendidikan sering menjadi sasaran empuk bagi para penjahat siber yang ingin mencuri data atau mengganggu operasi lembaga pendidikan. “Para penjahat siber menggunakan berbagai metode canggih untuk mencuri data atau mengganggu operasi lembaga pendidikan,” tutupnya. (adv)

RELATED POSTS
FOLLOW US