agendakaltimnews.com – Fitri Maisyaroh, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), menjadi narasumber dalam acara Rembuk Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim. Kegiatan ini mengusung tema “Pendidikan Untuk Akselerasi Transformasi Peradaban Masyarakat Kaltim Menuju Indonesia Emas 2045.”
Dalam diskusi tersebut, Fitri Maisyaroh membahas arti penting pembangunan generasi berkarakter melalui pendidikan karakter sejak usia dini. Ia menggunakan analogi pembentukan karakter sebagai proses pembentukan otot tubuh seperti yang dilakukan oleh seorang binaragawan. Fitri menjelaskan bahwa seperti membentuk otot tubuh, pembentukan karakter juga memerlukan latihan yang berkelanjutan, yang seharusnya dimulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi.
Menurut Fitri, pendidikan karakter melibatkan seimbang dalam empat dimensi: Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Spiritual Quotient (SQ), dan Physical Quotient (PQ). IQ adalah kemampuan intelektual, EQ adalah kemampuan mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi, SQ adalah kemampuan menemukan makna, tujuan, dan nilai dalam hidup, dan PQ adalah kemampuan menjaga kesehatan fisik dan kebugaran.
Fitri Maisyaroh menyatakan bahwa kecerdasan dalam semua dimensi ini dimiliki oleh semua manusia. IQ melibatkan pemahaman, analisis, dan pemecahan masalah, sementara EQ membantu dalam hubungan sosial dan mengelola stres. SQ membantu dalam pengembangan visi dan kreativitas, sedangkan PQ berkaitan dengan menjaga kesehatan dan keseimbangan fisik.
Fitri Maisyaroh menyoroti peran empat pihak penting dalam membangun generasi berkarakter, yaitu keluarga (orang tua), sekolah (guru dan kurikulum), dan lingkungan sosial. Ia menekankan bahwa keempat pihak ini perlu bekerja sama dan bersinergi untuk memberikan contoh dan bimbingan yang baik bagi anak-anak.
Selain itu, Fitri mengidentifikasi tantangan besar yang dihadapi dalam membangun generasi berkarakter di Indonesia saat ini, seperti krisis moral, keteladanan yang kurang, dan perilaku yang tidak baik. Dia berpendapat bahwa transformasi peradaban masyarakat di Kalimantan Timur menuju Indonesia Emas 2045 perlu dicapai melalui pendidikan yang mendorong akselerasi dan perbaikan karakter generasi muda.
Dalam kesempatan ini, Fitri Maisyaroh memainkan peran penting dalam menggarisbawahi pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk generasi masa depan yang berkualitas dan beretika.(adv)
