AgendaKaltimNews.com, Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, mengungkapkan keyakinannya bahwa Pilkada 2024 di Kaltim dapat mencapai tingkat partisipasi pemilih yang tinggi, yakni antara 77 hingga 80 persen. Optimisme tersebut didasari oleh berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh semua pihak terkait, mulai dari partai politik, calon kepala daerah, tim sukses, hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang bekerja keras untuk mensosialisasikan pentingnya Pilkada kepada masyarakat.
Hasanuddin menyatakan bahwa salah satu langkah penting untuk meningkatkan partisipasi pemilih adalah dengan melakukan pendidikan politik yang intensif di sekolah-sekolah dan masyarakat, terutama di daerah pedesaan. “Pendidikan politik di sekolah-sekolah dan pemahaman tentang hak serta kewajiban pemilih berlangsung intensif. Edukasi juga dilakukan di wilayah pedesaan,” katanya. Ia mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar adalah meningkatkan partisipasi di wilayah pedesaan yang lebih terisolasi dan kurang mendapatkan informasi yang memadai.
Selain itu, Hasanuddin juga menyoroti perlunya menyediakan fasilitas transportasi bagi pemilih yang tinggal jauh dari tempat pemungutan suara (TPS). Hal ini untuk memastikan bahwa semua warga, khususnya di daerah-daerah terpencil, dapat datang ke TPS dan menggunakan hak pilih mereka. “Yang diperlukan di perdesaan adalah bantuan alat transportasi bagi pemilih yang tempat tinggalnya agak jauh dari TPS. Sediakan fasilitas gratis,” jelasnya.
Hasanuddin juga menekankan pentingnya distribusi informasi yang mudah diakses oleh masyarakat mengenai calon kepala daerah dan program-program yang mereka tawarkan. Ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat membuat pilihan yang terinformasi dan berdasarkan pemahaman yang jelas. “Informasi tentang calon dan program-program mereka harus mudah didapat oleh masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hasanuddin mengungkapkan bahwa kolaborasi antara penyelenggara Pilkada, peserta Pilkada, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan influencer akan sangat mendukung dalam memperluas jangkauan informasi. Ia menegaskan bahwa tokoh agama dan tokoh adat dapat berperan besar dalam menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif. Selain itu, kampanye anti golongan putih (Golput) juga menjadi bagian penting dalam memastikan partisipasi yang lebih tinggi. “Saya percaya bahwa tokoh agama dan adat dapat menjadi penggerak dalam menggalang partisipasi masyarakat. Kampanye anti golongan putih (Golput) juga penting,” ungkapnya.
Dengan upaya-upaya ini, Hasanuddin optimis bahwa Pilkada Kaltim 2024 akan berjalan sukses, dengan partisipasi pemilih yang tinggi dan hasil yang demokratis. (ADV)