Hasanuddin Mas’ud Soroti Tantangan Pengelolaan Keuangan Kaltim

Posted by : agendaka October 25, 2024

agendakaltimnews.com, Hasanuddin Mas’ud, salah satu calon gubernur Kalimantan Timur, menyoroti tantangan besar yang dihadapi Pemerintah Provinsi Kaltim terkait pengelolaan keuangan, terutama mengenai Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa). Ia menyatakan bahwa pada akhir tahun anggaran 2023, Silpa mencapai lebih dari Rp6 triliun, yang mencerminkan kurang optimalnya perencanaan penggunaan anggaran untuk kepentingan masyarakat.

“Masalah Silpa ini harus diatasi oleh pemerintah daerah. Jika Silpa besar, itu menunjukkan bahwa kita belum bisa mengelola keuangan dengan baik,” ujarnya kepada wartawan setelah mengikuti Debat Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Tahun 2024 pada Rabu malam (23/10/2024).

Hasanuddin menekankan bahwa visi-misi dan program rencana jangka panjang serta Rencana Kerja Pemerintah (RKP) belum direncanakan dengan baik. Ia mencatat bahwa besarnya Silpa mungkin disebabkan oleh program-program yang belum berjalan maksimal dan kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang belum optimal.

“Pemerintah belum memaksimalkan kinerja SKPD. Ini semua harus dievaluasi untuk meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran,” kata Hasanuddin. Ia menambahkan bahwa perhatian masyarakat dan legislator terhadap Silpa sangat penting, dan menekankan bahwa Silpa dapat diminimalkan jika keuangan daerah dikelola secara akuntabel dan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat direncanakan secara komprehensif.

“Kita ingin semua yang diprogram dan sudah dialokasikan dananya di APBD terealisasi semuanya,” tambahnya. Hasanuddin berharap bahwa Gubernur Kaltim periode 2025-2030 dapat mengambil langkah strategis untuk memperbaiki pengelolaan keuangan daerah, sehingga anggaran yang ada dapat dimanfaatkan untuk pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat.

“Mewujudkan harapan-harapan masyarakat tidak sulit karena ada uang lebih dari dua puluh triliun sepanjang tahun. Kuatnya fiskal Kaltim seharusnya dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, tetapi belum bisa diwujudkan karena tidak semua yang sudah direncanakan dikerjakan sampai tuntas,” pungkasnya. (Adv)

RELATED POSTS
FOLLOW US