Agendakaltimnews.com, Samarinda – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Sayid Muziburrachman, hadir dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) 2024 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) se-Kalimantan Timur yang berlangsung di Pendopo Odah Etam, Kantor Gubernur Kaltim. Rakorda ini mengusung tema “Sinergi Pengelolaan Zakat untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Timur,” dan diresmikan oleh Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Ketua BAZNAS Republik Indonesia KH Noor Achmad, Ketua Bidang Teknologi dan Informasi BAZNAS Nadratuzzaman Hosen, Ketua BAZNAS Kaltim Ahmad Nabhan, serta tokoh agama seperti Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim KH Muhammad Rasyid. Selain itu, turut hadir anggota Forkopimda, perwakilan perguruan tinggi, serta tamu undangan dari berbagai kalangan.
Dalam sambutannya, Sayid Muziburrachman menekankan pentingnya peran BAZNAS dalam mendukung upaya pemerintah mengatasi masalah sosial, khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan. Ia menegaskan bahwa sinergi antara BAZNAS, DPRD, dan pemerintah daerah merupakan kunci untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur. “Sinergi antara pemerintah, DPRD, dan BAZNAS harus terus diperkuat demi mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sayid juga menggarisbawahi bahwa pengentasan kemiskinan bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan memerlukan partisipasi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk sektor ekonomi rakyat. “Pengentasan kemiskinan membutuhkan sinergi seluruh pihak, termasuk peningkatan sektor ekonomi masyarakat yang harus lebih digalakkan,” tambahnya. Pernyataan ini memperkuat pandangan bahwa kesejahteraan masyarakat dapat tercapai melalui kolaborasi lintas sektor yang solid dan berkesinambungan.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kaltim, Ahmad Nabhan, dalam laporannya menyampaikan bahwa Rakorda ini diikuti oleh seluruh perwakilan BAZNAS dari kabupaten/kota se-Kalimantan Timur. Ia juga menjelaskan sejumlah program sosial yang telah berhasil dijalankan oleh BAZNAS Kaltim. Beberapa di antaranya adalah program rehabilitasi rumah tidak layak huni, bantuan pendidikan untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu, serta dukungan bagi anak-anak yang menderita stunting agar mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh kembang yang optimal.
Nabhan juga mengungkapkan, BAZNAS Kaltim telah memberikan dukungan dalam bentuk operasi bibir sumbing untuk anak-anak yang membutuhkan. Salah satu contoh sukses adalah seorang anak yang sebelumnya merasa rendah diri akibat kondisi bibir sumbing, namun kini setelah menjalani operasi dapat berbicara dengan baik dan telah memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Program seperti ini menunjukkan bahwa zakat dapat mengubah kehidupan seseorang secara signifikan,” ujar Nabhan.
Ketua BAZNAS RI, KH Noor Achmad, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada BAZNAS Kaltim atas kinerja mereka yang baik dalam menyalurkan zakat dan membantu masyarakat. Ia juga mencatat perolehan zakat nasional tahun 2024 yang mencapai Rp 41 triliun, dengan pertumbuhan rata-rata 3 persen setiap tahunnya. Menurut Noor Achmad, pencapaian ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat dalam menyalurkan zakat terus meningkat, namun perlu ada penguatan kelembagaan agar distribusi zakat dapat lebih optimal dan efektif.
“Kami berharap para gubernur, wali kota, dan bupati di seluruh Indonesia memberikan dukungan lebih untuk BAZNAS agar kelembagaan dapat diperkuat. Dengan begitu, program-program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan bisa lebih maksimal,” kata Noor Achmad, sambil menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan BAZNAS.
Rakorda BAZNAS Kaltim 2024 ini akan berlangsung selama tiga hari, dengan agenda utama membahas strategi pengelolaan zakat yang lebih efisien untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur. Selain itu, akan dibahas pula inisiatif-inisiatif baru yang dapat memperkuat kerja sama antara BAZNAS dan berbagai pihak untuk memperluas cakupan distribusi zakat dan dampaknya di masyarakat. Acara ini dilanjutkan dengan sesi diskusi dan pemaparan dari berbagai narasumber mengenai pengelolaan zakat berbasis teknologi dan informasi untuk mempercepat penyaluran bantuan kepada yang berhak.
Dengan adanya Rakorda ini, diharapkan sinergi antar lembaga dalam pengelolaan zakat dapat semakin erat, sehingga misi BAZNAS dalam menanggulangi kemiskinan di Kalimantan Timur bisa tercapai dengan baik. Kegiatan ini juga diharapkan mampu memacu peran serta masyarakat dalam mendukung upaya BAZNAS dan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial yang lebih merata. (adv)