
AgendaKaltimNews.com, SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo, mengingatkan pemerintah daerah untuk mempercepat modernisasi dalam sektor pertanian, terutama dalam pengolahan lahan padi. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan pada beras yang dipasok dari luar daerah yang dianggap sangat rentan terhadap berbagai ancaman.
“Kami di DPRD mendukung penuh upaya modernisasi sektor pertanian, terutama dalam pengolahan sawah. Ketergantungan pada beras dari luar daerah harus segera dikurangi,” kata Sigit pada Jumat (1/11/2024).
Menurut Sigit, meski Kaltim memiliki lahan sawah yang cukup besar, dengan kontribusi terbesar berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara, namun sektor pertanian masih menghadapi banyak tantangan. Beberapa di antaranya adalah berkurangnya luas lahan sawah dan lambatnya adopsi teknologi serta penggunaan alat-alat pertanian modern.
“Kita lihat petani di negara-negara besar penghasil beras seperti Vietnam sudah mengaplikasikan teknologi pertanian yang sangat efisien. Di Kaltim, sebagian besar petani masih menggunakan alat pertanian manual. Ini yang perlu kita ubah,” jelas Sigit.
Sigit berharap bahwa dengan adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), sektor pertanian di Kaltim akan mendapat perhatian lebih, termasuk dalam pengembangan teknologi pertanian modern. “IKN bisa menjadi katalisator untuk pengembangan sektor pertanian, dan kita harus memanfaatkan momentum ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya dukungan pemerintah pusat dan daerah, seperti memberikan insentif kepada petani dan menyediakan teknologi pertanian yang lebih maju. “Dengan kebijakan yang tepat, Kalimantan Timur bisa mengurangi ketergantungan pada beras impor dan menjadi salah satu lumbung pangan nasional,” tambahnya.
Sigit yakin bahwa dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, Kaltim bisa mencapai swasembada beras dan memperkuat ketahanan pangan daerah. (adv)