
agendakaltimnews.com – Puluhan sopir bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) menuju Balikpapan – Samarinda di Terminal Batu Ampar melakukan aksi mogok pada Rabu (18/10/2023) pagi, karena terhambat oleh antrean kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kilometer 15.
Aksi mogok ini merupakan respons atas masalah yang telah berlangsung selama dua bulan terakhir. Sopir seperti Amri menyatakan bahwa mereka harus antre lama di SPBU Kilometer 15, padahal BBM jenis solar di SPBU tersebut seharusnya diperuntukkan bagi truk dan bus. Namun, kendaraan lain, seperti mobil travel antar kota, ikut antre, membuat situasi semakin rumit.
Amri mengungkapkan, “Solar ada, cuma kami terhalang travel-travel dan tidak bisa masuk, harus antre berjam-jam.” Sopir bus harus berada di sana sejak subuh karena jam operasional bus yang harus bergantian setiap 10 menit di Terminal Batu Ampar. Jalur masuk yang sempit ke SPBU juga menjadi masalah, karena sulit bagi bus untuk masuk saat antrean telah memanjang. Selain itu, antrean kendaraan pertalite juga membuat para sopir bus harus bersabar untuk mendapatkan bahan bakar.
Pengawas Terminal Tipe A Batu Ampar, Sulis Setiawan, telah melakukan dialog dengan para sopir yang melakukan aksi mogok. Dia berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Balikpapan, Dinas Provinsi, dan Polsek setempat untuk mengatasi masalah mobil travel yang ikut antre di SPBU Kilometer 15. Sulis menyatakan, “Harusnya mobil travel dan sejenisnya antre di SPBU Gunung Malang dan Kampung Baru, bukan di KM15. Kami minta dinas terkait untuk melakukan penertiban dan penataan kembali sesuai dengan kuotanya. Yang bus di mana, yang kendaraan kecil di mana.”