Paus Sperma Terdampar di Pesisir Teritip Balikpapan

Paus yang terlihat terapung sejak Rabu siang itu terjebak di perairan dangkal dengan kedalaman kurang dari dua meter. Sebagian besar tubuhnya berada di dalam air, sementara bagian atas kepala dan lubang napasnya terendam sinar matahari. Relawan menyiram bagian yang terpapar matahari dan menutupnya dengan handuk untuk menjaga kelembapannya.

“Pertama kali dilaporkan nelayan kepada kami pada Senin (22/9),” kata Heri Seputro, petugas Pengawas Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Meskipun sempat hilang dari pantauan, paus itu kembali terdeteksi di lokasi yang sama pada Rabu.

Tim penyelamat menemukan paus berukuran 25 meter tersebut tidak dapat bergerak, meski terlihat masih hidup dengan ekor yang bergerak pelan. Upaya awal untuk mengarahkan paus kembali ke laut belum membuahkan hasil. Pada malam harinya, petugas dan relawan berharap paus akan bisa berenang kembali saat air pasang.

Namun, pada Kamis, nelayan melaporkan bahwa paus tersebut masih terdampar. Tim penyelamat bersiap untuk menariknya kembali ke laut menggunakan strap dan kapal nelayan besar. “Semoga paus ini tidak mengalami kerusakan di sonarnya dan bisa kembali ke jalurnya,” harap Bambang Hari Trimarsito, Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kaltim.

Perairan Teritip dikenal memiliki karakteristik pasang surut yang membuat paus mudah terjebak. Dalam dua dekade terakhir, ini adalah kasus pertama terdamparnya paus di Balikpapan, meskipun sebelumnya pernah terjadi pada penyu dan lumba-lumba. Beberapa berhasil diselamatkan, namun banyak yang tidak dapat bertahan.